Saham BBCA Terkoreksi: Peluang Investasi atau Alarm Peringatan?

Table of Contents

Saham BBCA Murahnya Kebangetan


Penurunan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi sorotan utama di pasar modal. Koreksi ini memunculkan pertanyaan, apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi atau justru sinyal untuk lebih berhati-hati.

Kinerja Saham BBCA Terkini

Pada perdagangan Senin, 8 September 2025, saham BBCA mengalami penurunan signifikan sebesar 3,75% dan menyentuh harga Rp 7.700. Volume transaksi tercatat mencapai 321,19 juta saham dengan frekuensi 106.038 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 2,52 triliun. Distribusi saham BBCA terpantau masif, dengan investor asing mencatatkan *net sell* hingga Rp 1,25 triliun pada hari tersebut.

Secara *year-to-date* (ytd), *net sell* asing pada saham Bank Central Asia telah menembus angka Rp 24,71 triliun. Harga saham BBCA juga mengalami penurunan sebesar 20,41% dalam periode yang sama, menunjukkan tekanan jual yang cukup besar.

Valuasi Saham BBCA: Apakah Sudah Murah?

Meskipun terjadi penurunan harga, valuasi saham BBCA saat ini dinilai menarik oleh sebagian analis. Berdasarkan data dari aplikasi Stockbit Sekuritas, *price to book value* (PBV) BBCA berada di angka 3,63 kali, di bawah -2 standar deviasi PBV rata-rata 3 tahun terakhir yang berada di 4,07 kali. *Price earning ratio* (PER) BBCA sebesar 16,66 kali (TTM) juga berada di bawah -2 standar deviasi PE rata-rata 3 tahun terakhir, yaitu 18,05 kali. Data ini mengindikasikan bahwa saham BBCA saat ini diperdagangkan di bawah nilai rata-ratanya.

Prospek Jangka Menengah dan Panjang BBCA

Meskipun mengalami tekanan jual, saham Bank Central Asia (BBCA) tetap dinilai prospektif dalam jangka menengah dan panjang. Pendanaan yang kuat dan penerapan manajemen risiko yang tepat sasaran menjadi faktor pendukung utama. Beberapa broker bahkan memberikan rekomendasi positif dengan target harga yang tinggi untuk saham BBCA.

CLSA dalam risetnya yang dikutip pada Sabtu, 6 September 2025, menyoroti rekam jejak BBCA yang kuat dalam hal pendanaan, yang menopang pertumbuhan kredit. Hal ini didukung oleh layanan prima kepada nasabah, terutama dalam hal pembayaran dan penyelesaian transaksi. CLSA bahkan menyebut BBCA sebagai bank dengan reputasi terbaik dalam hal transaksi.

Investasi Digital Sebagai Strategi Pertumbuhan

BBCA juga terus berinvestasi di platform digital untuk mendukung transaksi perbankan. Langkah ini menjadi strategi penting untuk menjaga kinerja di tengah tantangan kondisi makro ekonomi. Investasi di bidang digital memungkinkan BBCA untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi operasional.

Kinerja Keuangan Solid di Tengah Tantangan

Per Juni 2025, BBCA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp 29 triliun. Pencapaian ini menunjukkan bahwa BBCA mampu menjaga kinerja keuangan yang solid di tengah berbagai tantangan ekonomi.

Kesimpulan

Penurunan saham BBCA pada tanggal 8 September 2025 menghadirkan dua sisi mata uang. Di satu sisi, ini bisa menjadi peluang bagi investor jangka panjang untuk mengakumulasi saham BBCA dengan harga yang lebih murah. Di sisi lain, investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang ada dan melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.

Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan saran investasi. Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab masing-masing investor. Selalu lakukan riset mendalam dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum berinvestasi.

Posting Komentar

Saham BBCA Terkoreksi: Peluang Investasi atau Alarm Peringatan?