Purbaya Yudhi Sadewa: Pengganti Sri Mulyani dan Segudang Tantangan
Pergantian tampuk kepemimpinan di Kementerian Keuangan terjadi di tengah situasi ekonomi dan politik yang bergejolak. Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Merah Putih pada 8 September 2025.
Latar Belakang Pergantian Menteri Keuangan
Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk merombak kabinet pada 8 September 2025 mengejutkan banyak pihak. Selain Sri Mulyani, beberapa menteri lain juga diganti, termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Menteri Pemuda dan Olahraga, serta Menteri Koperasi. Alasan spesifik di balik perombakan ini tidak diungkapkan secara detail, sehingga menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik.
Profil Purbaya Yudhi Sadewa
Purbaya Yudhi Sadewa bukanlah nama baru di pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS sejak September 2020. Lulusan Teknik Elektro ITB ini memiliki pengalaman luas di berbagai bidang, termasuk pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Marves, serta staf khusus di berbagai kementerian koordinator.
Riwayat Karir Purbaya Yudhi Sadewa
- 2020-2025: Ketua Dewan Komisioner LPS
- 2018-2020: Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves
- 2016-2018: Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
- 2015-2016: Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
- 2015: Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Presiden RI
- 2010-2014: Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Perekonomian
Tantangan Ekonomi yang Menghadang
Meskipun Purbaya optimistis dengan potensi ekonomi Indonesia, ia mengakui bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Ekonomi nasional masih di bawah tekanan, dengan pemasukan negara yang terbatas, sementara rencana belanja pemerintah cukup besar.
Anggaran dan Defisit Fiskal
Pada tahun 2026, pemerintah menganggarkan belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun, dengan pendapatan negara diperkirakan Rp 3.147,7 triliun. Defisit fiskal ditargetkan sebesar 2,5 persen, namun pada tahun 2025, defisit diperkirakan mencapai 2,8 persen, mendekati batas maksimal 3 persen. Ini menandakan beban ekonomi negara yang semakin berat.
Aksi Stop Bayar Pajak
Sentimen negatif juga muncul dari masyarakat yang menyuarakan aksi stop bayar pajak akibat kekecewaan terhadap kinerja pejabat negara. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam mengumpulkan pendapatan negara.
Prioritas dan Skema Burden Sharing
Pemerintah telah mengesahkan sejumlah agenda besar yang membutuhkan dana besar, termasuk delapan program prioritas yang membutuhkan dana sedikitnya Rp 2.586 triliun di tahun depan. Untuk mengatasi kekurangan anggaran, pemerintah berencana menggunakan skema *burden sharing* antara pemerintah dan Bank Indonesia, yang idealnya hanya digunakan saat krisis.
Struktur Ekonomi dan Gejolak Global
Struktur ekonomi Indonesia yang masih bergantung pada ekspor bahan mentah dan belum optimalnya hilirisasi menjadi tantangan struktural. Selain itu, gejolak global juga berdampak pada sektor manufaktur, menyebabkan PHK massal dan melemahkan ketahanan ekonomi rumah tangga.
Reaksi Pasar dan Tugas Mendesak
Perombakan kabinet ini juga mendapat respons negatif dari pasar, dengan IHSG anjlok 1,28 persen pada 8 September 2025. Tugas mendesak bagi Purbaya adalah mengembalikan kepercayaan pasar dan menjaga stabilitas perekonomian domestik.
Harapan dan Keberpihakan
Publik menaruh harapan besar pada Purbaya Yudhi Sadewa untuk membawa ekonomi Indonesia bangkit dan tumbuh. Kebijakan yang berpihak pada semua lapisan masyarakat serta kepekaan terhadap aspirasi publik menjadi kunci keberhasilan Purbaya dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan.
FAQ: Tanya Jawab Seputar Menteri Keuangan Baru
Siapa Purbaya Yudhi Sadewa?
Purbaya Yudhi Sadewa adalah Menteri Keuangan baru yang menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada 8 September 2025.
Apa saja tantangan yang dihadapi Purbaya?
Tantangan utamanya meliputi defisit anggaran, sentimen negatif publik terhadap pajak, gejolak ekonomi global, dan perlunya menjaga stabilitas pasar.
Bagaimana reaksi pasar terhadap penunjukan Purbaya?
Awalnya, pasar memberikan reaksi negatif dengan penurunan IHSG, namun diharapkan Purbaya dapat segera mengembalikan kepercayaan investor.
Posting Komentar