Kontroversi Luis Suarez dan Murka Sir Alex Ferguson di Inggris

Sir Alex Ferguson, nama yang melegenda di dunia sepak bola, diakui secara luas sebagai salah satu manajer terhebat sepanjang masa. Warisannya di Manchester United sungguh tak tertandingi.
Dengan koleksi 13 gelar Liga Premier, yang merupakan rekor terbanyak untuk seorang manajer, dan dua trofi Liga Champions, Ferguson telah membangun dinasti yang mendominasi sepak bola Inggris dan Eropa selama lebih dari dua dekade. Namun, selama 27 tahun masa jabatannya di Old Trafford, pria Skotlandia ini tak jarang terlibat perseteruan dengan pemain dan manajer lawan. Salah satunya adalah perseteruan panas dengan Luis Suarez.
Awal Mula Perseteruan: Insiden Rasisme
Perseteruan antara Ferguson dan Suarez mencapai puncaknya setelah insiden rasisme yang melibatkan Suarez dan Patrice Evra pada Oktober 2011. Saat itu, Liverpool bermain imbang 1-1 melawan Manchester United.
Suarez kemudian dinyatakan bersalah oleh FA (Football Association) karena melakukan pelecehan rasial terhadap Evra. Ia pun dijatuhi hukuman larangan bermain selama delapan pertandingan dan denda sebesar £40,000 (sekitar Rp800 juta).
Penolakan Jabat Tangan yang Kontroversial
Setelah menjalani hukuman skorsing, Suarez kembali bermain. Pertandingan antara Manchester United dan Liverpool pada Februari tahun berikutnya menjadi sorotan.
Namun, ketegangan memuncak bahkan sebelum pertandingan dimulai. Saat kedua tim berbaris untuk berjabat tangan, Suarez secara terang-terangan menolak untuk menjabat tangan Patrice Evra. Insiden ini memicu kemarahan Ferguson dan para pendukung Manchester United.
Evra sempat mencoba meraih pergelangan tangan Suarez, namun pemain Uruguay itu tetap mengabaikannya. Pertandingan pun berlangsung dengan tensi tinggi, di mana Stuart Downing mengungkapkan adanya keributan di terowongan saat jeda turun minum.
Baca Juga: Chelsea Pesta Gol di London: Bantai West Ham 5-1, Kuasai Klasemen!
Suarez semakin memprovokasi pendukung tuan rumah dengan menendang bola ke arah bangku cadangan Manchester United. Wayne Rooney mencetak dua gol untuk membawa Manchester United meraih kemenangan 2-1. Namun, perayaan kemenangan Evra di dekat Suarez kembali memanaskan suasana.
Kemarahan Ferguson dan Reaksi Publik
Meskipun timnya menang, Ferguson sangat marah dengan tindakan Suarez sebelum pertandingan. Ia mengecam Suarez dengan keras dan menyatakan bahwa pemain tersebut tidak pantas bermain untuk Liverpool.
"Saya tidak bisa mempercayainya - dia adalah aib bagi Liverpool dan mereka harus menyingkirkannya," kata Ferguson dengan geram. Ia menambahkan, "Saya berbicara dengan Patrice di pagi hari dan dia mengatakan bahwa dia akan berjabat tangan dengan [Suarez] karena dia tidak punya alasan untuk malu dan ingin menjaga martabatnya. Dan kemudian Suarez menolak."
Ferguson juga mengatakan, "Dia adalah aib bagi klub sepak bola Liverpool dan pemain seperti dia tidak boleh diizinkan bermain untuk Liverpool lagi. Sejarah yang dimiliki klub itu, dan dia melakukan itu. Dan dalam situasi seperti hari ini, itu bisa menyebabkan kerusuhan. Saya pikir itu sangat mengecewakan." Pernyataan pedas Ferguson mencerminkan betapa besar kekecewaannya terhadap tindakan Suarez, yang dianggapnya tidak menghormati tradisi dan nilai-nilai sepak bola.
Dampak dan Warisan Kontroversi
Kontroversi ini meninggalkan dampak yang mendalam pada citra Suarez dan hubungan antara kedua klub. Insiden ini juga memicu perdebatan luas tentang rasisme dalam sepak bola dan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
Meskipun Suarez kemudian meminta maaf atas tindakannya, kejadian ini tetap menjadi noda dalam karirnya. Perseteruan antara Suarez dan Ferguson menjadi salah satu momen paling kontroversial dan tak terlupakan dalam sejarah Liga Premier Inggris.
Newsletter: 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!
Posting Komentar