Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026: Butuh Striker Tajam
Timnas Indonesia bersiap menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Arab Saudi pada Oktober 2025. Untuk dapat melaju ke putaran final di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Tim Garuda membutuhkan peningkatan performa signifikan, khususnya dalam hal produktivitas gol.
Mantan striker Arema, Singgih Pitono, menyoroti lemahnya lini depan timnas sebagai kendala utama.
Kekurangan Striker MurniSinggih Pitono menekankan kurangnya striker murni atau nomor sembilan sebagai masalah krusial. Ia menilai, sejak era Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, dan Cristian Gonzales, Indonesia belum memiliki penerus yang mumpuni di posisi tersebut.
Para pemain yang ada saat ini lebih banyak bermain sebagai false nine, yang bergerak di sisi kanan dan kiri lapangan, bukan sebagai penyerang tengah yang fokus mencetak gol. Hal ini dinilai kurang efektif karena kurangnya dukungan stamina dan skill individu yang mumpuni untuk menjadi ancaman nyata di kotak penalti lawan.
Butuh Strategi Baru dan Pemain PenggantiKehilangan Ole Romeny akibat cedera juga menambah beban di lini depan. Kondisi ini membuat Timnas Indonesia perlu segera mencari solusi. Selain mencari striker murni, Singgih juga menyarankan agar Timnas Indonesia memiliki gelandang serang dengan akurasi tendangan tinggi untuk mendukung pergerakan false nine.
Tanpa itu, produktivitas gol akan tetap menjadi masalah besar. PSSI didesak untuk segera mencari pengganti Ole Romeny dan mempertimbangkan opsi naturalisasi untuk memperkuat lini serang.
Minimnya pemain lokal yang mumpuni di posisi striker tengah, ditambah absennya Ole Romeny, membuat peluang Timnas Indonesia di babak kualifikasi keempat menjadi tantangan besar. Strategi ofensif yang efektif dan kehadiran striker tajam yang haus gol adalah kunci bagi Tim Garuda untuk meraih kemenangan dan lolos ke Piala Dunia 2026.
Posting Komentar