Sepinya Pasar Jatinegara: Pedagang Mengeluh Omzet Menurun Drastis
Pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan penurunan drastis omzet penjualan mereka dalam beberapa tahun terakhir akibat sepinya pembeli. Junaedi, seorang pedagang sepatu, mengungkapkan bahwa pendapatannya merosot dari sekitar Rp 15 juta per hari di masa ramai menjadi kurang dari Rp 5 juta per hari. Bahkan di musim liburan sekolah, yang biasanya meningkatkan penjualan, penjualan tetap lesu.
Taslim, pedagang pakaian di pasar yang sama, mengalami hal serupa. Omzetnya kini jauh lebih rendah dibandingkan masa lalu, meskipun ia juga telah berjualan secara online. Ia mengaku bersyukur jika bisa mendapatkan Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per hari, jauh berbeda dengan masa kejayaannya yang bisa mencapai Rp 20 juta per hari.
Pantauan CNBC Indonesia pada Jumat (4/7/2025) menunjukkan Pasar Jatinegara memang lebih sepi dibandingkan masa lalu, meskipun tidak sepenuhnya lengang. Lantai basement, dasar, dan 1 masih cukup ramai, namun lantai 2 dan 3 terlihat lebih sepi, dengan beberapa toko di lantai 3 bahkan sudah tutup. Pasar Jatinegara, atau Pasar Mester, merupakan pasar tertua di Jakarta yang masih beroperasi hingga kini. Sejarahnya bermula pada tahun 1661 ketika Meester Cornelis Senen, seorang guru agama Kristen keturunan Portugis, mengubah sebidang tanah di aliran Kali Ciliwung menjadi kawasan perdagangan.
Pasar ini sebagian besar melayani penjualan grosir, meskipun ada juga yang melayani penjualan eceran. Penurunan omzet yang dialami para pedagang ini menjadi sorotan, menunjukkan tantangan yang dihadapi pasar tradisional di tengah perubahan zaman.
Posting Komentar