BNPB Imbau Riau Tetapkan Status Tanggap Darurat Akibat Karhutla yang Meluas
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau semakin mengkhawatirkan. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana. Langkah ini, menurut Suharyanto, diperlukan agar pemerintah pusat dapat memberikan bantuan lebih cepat dan terkoordinasi kepada daerah yang terdampak. Seluruh wilayah Riau telah terdampak karhutla, dengan kondisi terparah di Bengkalis dan Kampar.
Sampai tanggal 20 Juli 2025, sebanyak 16 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembakaran hutan dan lahan, dengan 11 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan. Sebagai upaya percepatan penanganan, BNPB akan menambah helikopter patroli dan armada water bombing yang akan tiba di Riau pada 23 Juli 2025. Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap 3 juga telah dimulai.
Dampak karhutla di Riau telah meluas, termasuk kabut asap yang bahkan sampai ke Malaysia dan menyebabkan warga mengungsi. Situasi ini menekankan urgensi penetapan status tanggap darurat untuk penanganan yang lebih efektif dan menyeluruh.
Posting Komentar