7 Keunikan Arsitektur Art Deco yang Menghiasi Penginapan Bandung



Semakin hari, berbagai penginapan Bandung kian menemukan gayanya masing-masing. Ada yang kukuh dengan gaya lama. Ada pula yang mulai mencicipi manisnya budaya serba-modern. Salah satu gaya yang saat ini populer adalah jenis art deco. Gaya arsitektur tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 dalam suatu pameran. Apa saja keunikannya?

1. Bersifat Dinamis dan Reflektif


Pada awalnya, gaya arsitektur art deco memang identik dengan budaya Perancis. Akan tetapi, berhubung Indonesia lebih banyak berinteraksi dengan budaya Belanda, maka bangunannya lebih mirip ala-ala Negeri Kincir Angin. Kota Bandung termasuk yang paling dominan menerapkan gaya jenis art deco dengan sentuhan Belanda.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Dulu, sekitar tahun 1920, pemerintah Belanda sempat kepikiran ingin memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Bandung. Pada waktu itu, nama Jakarta masih dikenal dengan Batavia.

Sedangkan gaya arsitektur yang populer pada saat itu adalah art deco. Saat ini, Anda bisa menemukan limpahan gaya art deco khas Belanda versi modern hanya dengan menikmati fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta. Baik pada saat liburan atau kunjungan kerja selama beberapa hari.

2. Desain Kaca Ruangan yang Berukuran Besar


Nyaris setiap ruangan pada bangunan bergaya art deco memiliki kaca yang berukuran besar. Tujuannya untuk menciptakan kesan santai serta cocok untuk bernostalgia. Kaca berukuran besar itu seringkali ditempatkan pada bagian dinding. Baik yang hanya difungsikan untuk hiasan maupun demi memperluas jangkauan mata saat menjelajahi dunia luar.

3. Memiliki Perkakas yang Serba-Artistik


Bagi pecinta seni, pasti suka sekali dengan penginapan Bandung yang bergaya art deco. Nilai seni yang ditunjukkan tidak hanya pada bidang hiasan dinding, kaligrafi, potret, atau semacamnya. Akan tetapi lebih menjiwai lagi karena menyatu dengan karpet, tempat duduk, meja, hingga langit-langit. Tujuannya untuk menciptakan harmoni yang tetap terjaga.

Contohnya pada lampu hias yang sangat kental dengan perpaduan warna. Terasa sekali pada waktu malam tiba dan lampu-lampu mulai berpendaran. Selain bentuknya yang unik, cahaya pada lampu bergaya art deco memiliki efek menenangkan hati. Siapa pun yang melihatnya seolah tersihir ke dalam dunia lain dan belum pernah menjajaki isinya.

4. Ada Unsur yang Abstraktif


Ada satu kata yang tepat untuk menggambarkan bangunan bergaya art deco: “cerdas”. Orang-orang yang cerdas seringkali menyukai hal-hal berbau seni. Sebab adanya seni bisa memantik pikiran imajiner yang membuat si empunya jadi lebih kreatif. Salah satu seni tingkat tinggi ada pada karya-karya yang abstraktif. Termasuk bangunan bergaya art deco.

Ciri yang paling menonjol pada karya abstraktif ada pada pemaknaannya. Tiap kali melihat seni tersebut, selalu muncul perspektif baru. Bahkan jika ditafsirkan jutaan kali pun belum juga habis. Itulah kehebatan seni yang abstraktif. Ditambah lagi dengan penggunaan material berkualitas dan padu-padan warna yang terang nan elegan.

5. Ziggurat


Sederhananya, ziggurat adalah seni bangunan bertingkat sehingga lebih mirip tangga ketika dilihat dari luar. Gaya art deco ini mulanya terinspirasi dari punden berundak yang ada pada peradaban Mesopotamia. Pada zamannya, Mesopotamia merupakan peradaban yang paling maju dibanding budaya lain. Mulai dari para pemikir hingga detail bangunannya.

6. Adanya Lengkungan pada Dinding


Bangunan ala Belanda seringkali ditandai dengan pilar-pilar yang besar, tinggi, dan serba putih. Dengan sentuhan gaya art deco, dindingnya pun dibuat melengkung. Seolah-olah bangunannya memiliki kesatuan yang jika dilerai bisa menimbulkan perbedaan persepsi. Adanya lengkungan juga menimbulkan kesan “luas” pada bangunan tersebut.

7. Menganut Gaya Kubisme


Selain banyak menggunakan seni yang abstraktif, bangunan art deco juga menganut gaya kubisme. Apa sih kubisme itu? Secara harfiah, kubisme selalu mengacu pada standar bidang siku-siku yang berhimpitan. Bisa dibilang, bahwa kubisme adalah sejenis aliran yang lebih tua dari abstrak. Gaya serupa juga ada pada dunia seni lukis dan sastra.

Apakah semua penginapan Bandung menggunakan gaya art deco? Tentu tidak semuanya. Tergantung para pengembang yang melatar-belakanginya. Walaupun termasuk “gaya lama”, bangunan art deco selalu memiliki tempat tersendiri dan tak pernah lekang oleh waktu. Sebab seni yang serba abstraktif selalu relevan terhadap zaman apa pun. Bahkan jika waktu berputar ribuan tahun lagi.
HALAMAN SELANJUTNYA:


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel