Tradisi Ramadan Yang Tak Terlupakan

Tradisi Ramadan di Indonesia sangat beragam sesuai dengan adat dan kebudayaan di masing-masing tempat. Indonesia yang kaya akan budaya dan adat istiadat turun temurun dari nenek moyang kita menjadikan ramadhan yang penuh berkah ini kaya akan warna. Kali ini saya ingin menulis beberapa budaya dan adat tradisi saat bulan puasa yang saya tau dan saya alami sendiri.

Pergeseran jaman saat dulu saya kecil dengan saat ini tentunya sangat jauh berbeda. Di era milenial ini mungkin anak anak jaman sekarang kiranya kurang begitu mengenal kalau dulu ada yang namanya ngobrog.

Ngobrog di kampung saya merupakan sebuah cara unik untuk membangunkan orang saat sahur. Ngobrog bisa dilakukan dengan cara sederhana maupun dengan cara yang lebih kompleks. Untuk cara yang sederhana ngobrog bisa di contohkan hanya dengan keliling kampung minimal nya dua orang dengan membawa kentongan sambil berteriak sahuur.. sahuuur.

Atau bisa jadi ngobrog dengan cara yang lebih kompleks dengan membawa alat musik dan dipadukan dengan alat tabuh sederhana seperti ember, galon air mineral, panci, kaleng bekas dan lain sebagainya.

Saya masih ingat betul dulu ketika kecil, tradisi ngobrog sendiri menggunakan alat alat musik yang lebih kompleks seperti gitar listrik, piano atau organ tunggal, pengeras suara dan kendang sebagai media untuk membangunkan orang untuk sahur. Pokoknya rame banget deh udah mirip orkes dangdut keliling.
tradisi ramadan
Foto : Liputan6.com

Di beberapa tempat mungkin ngobrog yang semacam orkes keliling masih ada, namun di kampungku sudah sangat jarang. Tapi yang masih banyak adalah ngobrog dengan menggunakan alat seadanya.

Saya ingin kasih info beberapa tradisi saat ramadhan di Indonesia yang saya ketahui dan alami. Seperti apa tradisi ramadhan di Indonesia? Yuk simak terus informasinya hingga selesai di bawah ini.

Tradisi Ramadan Unik


1. Ziarah Kubur
Ketika menjelang memasuki bulan ramadhan tiba, tepat nya sore hari sebelum masuk bulan ramadhan masyakarakat di kampung saya berduyun-duyun ke kuburan untuk berziarah dan mendoakan orang-orang terdekat, sanak family yang sudah mendahului kita meninggal dunia.

2. Pawai Obor
Di Kota Cirebon, Jawa Barat masyarakat akan beramai ramai melakukan tradisi pawai obor seraya sambil mengucapkan takbir dan solawat untuk menyambut bulan ramadhan yang mulia ini. Ribuan warga akan berkumpul di Balai Kota Cirebon dan berkeliling pawai sambil membawa obor berkeliling.

3. Solat Tarawih Berjamaah di Masjid/Musholla
Sudah bisa dipastikan ketika bulan ramadhan tiba, terlebih lagi ketika awal awal hari pertama puasa semua masjid dan musholla akan penuh sesak dengan hadirnya jamaah solat tarawih. Pelaksanaa solat tarawih di laksanakan setelah selesai solat Isya.

3. Obrog Sahur
Seperti yang sudah saya singgung di atas, obrog sahur ini hanya terjadi di bulan puasa saja tidak ada di bulan lainnya. Dan tradisi obrog sahur ini mungkin hanya ada di Indonesia saja.

4. Ngabuburit
Kata ngabuburit ini sangat familiar sekali di telinga masyarakat Indonesia. Kata Ngabuburit sendiri yang merupakan asal kata dari bahasa sunda "ngalantung ngadagoan burit" yang memiliki makna bersantai-santai sambil menunggu waktu sore merupakan momen yang sangat langka dan hanya terjadi di bulan puasa saja. Banyak orang yang melakukan ngabuburit ini sambil mencari makanan untuk berbuka puasa nanti.

5. Takjil
Hidangan pembuka untuk berbuka puasa ini banyak di jual ketika sore hari menjelang berbuka puasa. Sambil ngabuburit rasanya kurang pas kalau belum beli takjil untuk berbuka puasa.

6. Buka Puasa Bersama
Bukber atau buka bersama (buka puasa bersama) lazim di laksanakan hanya di bulan puasa saja, padahal bisa saja kita melakukannya di bulan bulan lain. Namun tradisi seperti ini umumnya hanya akan terjadi di bulan puasa. Bukber bisa dilaksanakan di mana saja, di masjid, musholla,dan lain sebagainya.

Ragam tradisi budaya saat ramadhan di atas merupakan khazanah kekayaan budaya Indonesia yang harus tetap kita lestarikan. Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini merupakan ladang panen amal kita umat muslim yang menjalankan ibadah puasa.Maka oleh karenanya mari kita sambut dan laksanakan dengan suka cita momen bulan puasa ini dengan sebaik mungkin.

Kita juga harus menghormati bulan suci ini dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang akan mengganggu ibadah puasa. Terimakasih untuk semuanya yang sudah membaca opini saya mengenai tradisi ramdan di tahun 2019 ini. Semoga di tahun depan kita masih bisa di pertemukan kembali dengan bulan yang sangat mulia dan penuh maghfiroh ini, Aamiin.
HALAMAN SELANJUTNYA:


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel