Survei LSI sebut Ahok potensi kalah di putaran kedua Pilgub DKI 2017

Survei LSI sebut Ahok potensi kalah di putaran kedua Pilgub DKI 2017

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membeberkan 5 alasan Calon Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal kalah apabila lolos pada putaran kedua Pilkada. Peneliti LSI Adrian Sopa berkata, Ahok bertenaga pada putaran pertama, namun kalah apabila melawan Agus Yudhoyono & Anies Baswedan dalam putaran kedua.

Putaran ke 2, mayoritas pemilih Anies memilih Agus bila gagal di putaran pertama. Mayoritas pemilih Agus memilih Anies apabila Agus gagal pada putaran pertama, istilah Adrian Sopa di wilayah Rawamangun, Jakarta, Selasa (20/12).

Pemilih Agus & Anies relatif berdasarkan segmen yang sama, terpecah di putaran pertama namun manunggal pada putaran kedua, imbuhnya.

Apabila Agus melawan Ahok, kata dia, suara diperoleh pasangan Anies-Sandi sebanyak 23,6 % akan terpecah. Mayoritas suara beralih ke pasangan Agus-Sylvi sebanyak 13,9 %. Sedangkan bunyi beralih pada Ahok-Djaro cuma 9,5 persen, & swing voters sebesar 7,46 %.

Selain itu, lanjut beliau, jika Anies melawan Ahok di putaran kedua maka suara didapatkan Agus-Sylvi 33,6 persen juga terpecah. Kebanyakan bunyi akan beralih suara ke Anies-Sandi sampai 20,9 persen. Sedangkan suara beralih ke paslon Ahok- Djarot tiga,5 % & swing voters 9,2 %.

Alasan kedua, istilah beliau, kantong pemilih besar pada putaran akan pindah ke Agus atau Anies jika melawan Ahok karena pemilih muslim populasi 85 persen. Sementara itu, pendidikan Sekolah Menengah Atas ke bawah populasi 80 %, etnis betawi & jawa populasi 70 %.

Gender laki-laki 50 % & perempuan 50 %. Sedangkan penghasilan tiga,5 juta sebulan ke bawah 65 % populasinya, kata dia.

Ketiga, menurutnya, dalam survei jua terlihat tidak sedikit pemilih tidak rela gubernur DKI Jakarta terpilih merupakan seseorang penista kepercayaan mencapai 65 %. Rela gubernur DKI terpilih seorang penista agama 11,8 persen dan tidak tahu atau nir jawab 23,dua %. Sentimen ini menyulitkan Ahok buat menang pada putaran ke 2, ujar dia.

Sementara alasan ke empat, lanjut dia, pemilih menilai Ahok melakukan penistaan agama sebanyak 65,7 persen & nir bukan sebuah penistaan kepercayaan 13,5 persen. Pemilih nir tahu masal ini sebanyak 20,8 %. Alasan ke 5 pemilih ingin gubernur DKI baru 60,3 persen, tetap ingin gubernur lama 22,1 % dan yg nir memahami 17,6 persen, tukasnya.

Metodologi survei dilakukan LSI memakai metode sampling multistage secara acak sampling, menggunakan jumlah 440 responden. Sementara wawancara tatap muka responden memakai berita umum & margin of eror plus minus 4,8 %.

Semua pemilih di DKI Jakarta mempunyai kesempatan sama buat terpilih sebagai responden. Dana digunakan survei output berdasarkan internal LSI. Pengumpulan data dilakukan dalam 3 Desember hingga 8 Desember 2016. [ang]
HALAMAN SELANJUTNYA:


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel