Rupa-rupa Para Calon pada Pilgub DKI 2017 Persiapkan Diri Hadapi Debat

Rupa-rupa Para Calon pada Pilgub DKI 2017 Persiapkan Diri Hadapi Debat

Foto: Ari Saputra
Debat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2017 akan digelar KPU DKI dalam 13 Januari, 27 Januari, & 10 Februari tahun depan. Namun mulai menurut saat ini, para calon sudah mengasah kemampuan.

Sekalian, para calon jua tampil pada debat-debat yg digelar sang stasiun televisi partikelir sebelum debat resmi KPU digelar. Ada jua galat satu pasangan calon yg tidak ikut debat pada televisi & memilih berlatih debat menggunakan alternatif.

Pada 9 Desember kemarin misalnya, pasangan calon gubernur & wakil gubernur nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni menentukan tak ikut acara debat pada stasiun Net Tv. Dia menilai debat-debat di televisi, apapun itu, bukanlah debat resmi sehingga tidak ada kewajiban buat mengikutinya.

Tidak terdapat kewajiban bagi paslon manapun termasuk aku buat menghadiri program debat selain yang dijadwalkan resmi sang KPUD, kata Agus Yudhoyono pada Beezy Cafe, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (9/12).

Saat itu, Agus lebih memilih menemui pendukungnya sementara debat di televisi berlangsung. Agus merasa tidak hingga hati jika membatalkan acara menggunakan pendukungnya hanya demi menghadiri debat di stasiun televisi partikelir.

Agus-Sylvi pula tak menghadiri program debat diselenggarakan Kompas Tv pada Kamis (15/12) kemarin. Sylvi lalu mengungkapkan tentang latihan debat yg mereka jalani. Caranya bukan dengan debat seperti biasa, namun mereka berlatih dengan cara mengahadapi keluhan-keluhan eksklusif berdasarkan masyarakat yg mereka temui saat berkampanye.

Latihan saya telah acapkali kan. Hampir tiap dtk aku latihan terus. (Ditanya masyarakat) 'Bu Sylvi ini gimana', itu saya latihan, istilah Sylvi pada Rawasari, Jakarta Pusat, Jumat (16/12).

Calon gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) , punya evaluasi lain. Dia berpandangan debat-debat di stasiun televisi merupakan ajang pemanasan menuju debat KPU usai tahun baru nanti. Dalam debat di televisi, sudah ada lawan tanding alias sparring partner yg berguna sekali untuk latihan.

Makanya debat pada TV itu supaya terdapat sparring partner saja. Jadi versus aku memahami, orang ini (Ahok) masih misalnya dulu apa telah berubah, istilah Ahok dalam program rapat kerja peresmian Bappilu Partai Hanura pada Hotel Sunlike Sunter, Jakarta Utara, Minggu (11/12).

Ahok berujar setiap langkah yang beliau jalankan pada debat adalah langkah yg terukur, bak petinju yang selalu memperhitungka tinjunya buat mencapai target dengan jitu. Namun demikian, Ahok mengakui gayanya memang ceplas-ceplos tanpa terdapat orang lain yg sanggup mengontrol. Dia tidak sanggup berubah menjadi orang yg penyabar.

Lantaran jika saya terus berusaha tabah, akan lebih tidak sedikit orang yg nantang dan mencela aku , kata Ahok.

Tandemnya, yakni cawagub Djarot Saiful Hidayat, mengaku melengkapi gaya Ahok. Bila Ahok punya karakter lugas & tega, maka Djarot punya karakter Jawa yg terkontrol tetapi kadang nir tegaan. Kelemahan Djarot bisa ditutupi oleh Ahok. Maka debat yang mereka lakoni bakal ciamik dengan kekuatan seperti ini.

Saya pula punya kelemahan, enggak tegaan. Tapi dia (Ahok) sangat tegaan, ujar Djarot usai program debat acara Kompas Tv pada Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Meski begitu, lanjut Djarot, Ahok sudah belajar untuk lebih lunak dan santun akhir-akhir ini. Intinya, kelemahan-kelemahan pada diri mereka bakal diperbaiki.

Pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno benar-sahih serius menghadapi debat-debat di televisi. Bahkan Sandiaga disiplin berlatih debat sebelum berlaga pada depan sorot kamera.

Seperti dalam Kamis (15/12) kemarin, waktu itu Sandiaga berada pada Pasar Kober, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedang menjalani rangkaian kampanyenya. Dia membicarakan akan segera berlatih debat.

Setelah ke masyarakat sekali lagi, saya bergabung menggunakan Mas Anies, persiapan latihan debat, istilah Sandiaga kemarin.

Dia menyatakan, latihan debat itu juga memuat penajaman informasi yg mereka usung. Misalnya masalah lapangan pekerjaan, pendidikan, dan program lainnya. Selain itu, tidak terdapat persiapan spesifik.

Anies-Sandiaga mendapat masukan menurut ahli komunikasi perihal bahasa tubuh yang mereka tampilkan ketika debat pada televisi. Hasilnya ternyata positif. Bahasa tubuh, menurutnya, adalah aspek penting saat debat. Memang mereka sempat terlihat canggung pada awal-awal debat namun lalu mereka berhasil mengatasinya.

Ada beberapa usulan berdasarkan bahasa tubuh, bahwa 70 persen menurut komunikasi dan debat itu adalah pada bahasa tubuh. Di awal-awal kami memang terlihat agak canggung, agak terburu-buru, istilah Sandiaga pada Recapital Building, Jakarta Selatan, Jumat (16/12).

HALAMAN SELANJUTNYA:


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel